BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PORTAL BERITA MEDIAONLINE BINTANG CAKRAWALA

Prajurit Fasharkan Pesud Pemindahkan Heli Wasp HS-432

TNI AL - Dispen Puspenerbal (18/5/2024) | Prajurit Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Udara (Fasharkan Pesud) melaksanakan pemindahan Heli Wasp HS-432 dari Museum Pusat Angkatan Laut ke Hanggar 1 Fasharkan Pesud pada Sabtu (18/5/2024).

Kepala Departemen Sayap Putar (Kadep Satar) Mayor Laut (T) Wakhid Arifin bersama Kepala Departemen Alat Bantu Udara (Kadep Albandar) Mayor Laut (T) Trisnanto Setiyadi ikuti membantu proses pemindahan Heli Wasp dengan nomor lambung HS-432 tersebut.

Helikopter ini, nantinya akan menjadi salah satu pesawat udara yang ankan di pajang di Monumen Penerbangan Angkatan Laut yang saat ini masih dalam proses pembangunan bersama dengan tujuh pesawat lainnya.

Helikopter Wasp pada masanya duku, adalah heli yang dirancang ideal untuk dioperasikan dari atas geladak frigat, meski dibuat oleh Westland Helikopter yang merupakan buatan Inggris itu, merupakan generasi pertama bertenaga turbin gas dengan fungsi anti kapal selam, tak jarang yang tahu helikopter tersebut merupakan bagian penting dari satuan antikapal selam yang dimiliki TNI AL. 

Wasp AH-12A HS-432 yang diproduksi Westland Helicopter, Ingris pada tahun 1967 dan bergabung dijajaran Penerbangan TNI AL pada tahun 1981 sebagai pesawat anti kapal selam yang dilengkapi dengan senjata torpedo Mk44 dan WE 177 600 Ib Nuclear Depth Bomb.

Ada beberapa hal yang unik dari heli ini, Wasp dibuat dengan empat roda yang bisa bergerak ke segala arah, ini memudahkan dalam pengaturannya di helipad dan hangar pada frigat yang luasnya terbatas.

Untuk memudahkan mobilitas, saat akan dimasukkan ke dalam hanggar, selain baling-baling yang bisa dilipat, ekor heli pun juga bisa ditekuk, sehingga bisa memaksimalkan ruang yang ada di hanggar. Ekor lipat inilah yang menjadi ciri khas sejati untuk kebutuhan AL.

Secara kasat mata, penempatan mesin heli ini pun sangat menarik perhatian, sebab mesin dibiarkan terbuka tanpa penutup. Desain mesin terbuka tentu cukup memudahkan dalam perawatan, tapi jadi elemen yang melemahkan dari sisi perlindungan.

Semisal bila heli diberondong tembakan, bisa fatal akibatnya. Karena dirancang untuk ‘hidup’ di lautan, heli ini pun dilengkapi pelampung yang dapat mengembang bila terjadi crash, letak pelampung ini terdapat pada besi penyangga, persisi disisi kiri dan kanan mesin.

Posting Komentar

0 Komentar